Saat
kebetulan bapak ada di rumah, ketakutan yang aku rasakan berkali-kali lipat.
Bapak pernah dipukul oleh orang-orang jahat. Tapi mereka malah berkata bapakkulah
yang jahat. Aku tidak mengerti kenapa masa kecilku seperti ini. Ibu selalu
menyuruhku untuk menjadi anak yang kuat menghadapi kondisi ini.
Bapak
pernah pulang dengan kondisi giginya rontok dan mukanya lebam. Saat itu aku
bertanya kenapa, kata ibu bapak hanya kecelakaan. Baru kusadari sekarang, itu bukan
kecelakaan, tapi beliau dipukuli orang….
Ada
masa di mana ibu sudah mulai takut dengan itu semua. Sehari-hari aku dikurung
di dalam rumah. Walau aku, ibu, dan kakak ada di dalam rumah, tetapi semua
pintu rumahku digembok dari luar. Aku dan kakak tidak boleh membuat suara-suara
berisik. Kami benar-benar tutup mulut. Dapur di rumah kami terletak di bagian
depan rumah. Tiap kali kami ingin minum, kami harus mengendap-endap agar tidak
ada bayangan yang terlihat.
Bersambung
eps 10….
sedaya tiyang ngalampahi urip, nanging boten sedaya saged mangertosi punapa lakuning urip. kula penggalih saking seratanipun panjenengan, mrihatinaken sanget lakunipun panguripan panjenengan. namung panjenengan saged sinau saking lakuning urip panjenengan piyambak.
BalasHapusmugi Gusti maringi gancar gesang panjenengan lan punapa mawon kapenginanipun panjenengan saged kalampahan.